HOME Rumah Belajar TV Edukasi Suara Edukasi Radio Edukasi M-Edukasi Pena Belajar My Youtube Channel
SELAMAT DATANG DI GUNTUR SALEKSA BLOG, YUK BERBAGI KEBAIKAN BERSAMA
Semua password untuk link download adalah : gunturberbagi
JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR YACH

Jumat, 16 Oktober 2020

Action Plan Kacau Parah Tapi Malah Berkah

Ya seperti judul yang anda baca, action plan saya kacau parah tapi dari kekacauan yang parah tersebut ada berkah yang saya dapatkan. Pengen tahu seberapa kacau dan parahnya action plan saya dan seperti apa berkah yang saya dapat, simak tulisan ini! 

sumber gambar : kompasiana.com

Saya akan bercerita mulai dari awal. Pada saat saya ditetapkan jadi peserta pembaTIK level 4, saya belum tahu apa yang seharusnya dilakukan di level 4 ini, memang ini merupakan hal baru buat saya. Ditambah lagi pada tanggal 22 September 2020 ayah saya mendadak sakit, saya masih teringat sekitar jam tiga dini hari ibu menggedor pintu kamar saya sambil menangis dan berteriak histeris dikarenakan ayah kejang dan nafasnya tersengal-sengal, untung saya dan ibu bisa segera membawanya ke rumah sakit sehingga nyawanya tertolong walau ada pendarahan sedikit di otak sehingga harus dirawat di RS selama seminggu dan seminggu di rumah untuk pemulihan. Selama seminggu itu saya tidak aktif di kegiatan pembaTIK, hanya jika ada waktu luang saya membuat poster, video singkat, dll, karena memang perawatan ayah prioritas utama saat itu jadi saya lebih sering di RS. 

Baru pada tanggal 29 September 2020, setelah ayah saya pulang dari RS, saya mulai menyusun action plan. Action plan saya mengenai sosialisasi Rumah Belajar adalah dengan melakukan tatap muka dan tatap maya. Pertama yang saya lakukan adalah meminta ijin ke kepala sekolah saya untuk melakukan sosialisasi di sekolah saya sendiri, kemudian saya mengunjungi ketua gugus inti untuk meminta ijin melakukan sosialisasi ke sekolah imbas mereka. Program kunjungan ini saya namakan SRB Road to School, anda bisa membacanya disini untuk mengetahui program apa itu. Setelah penjelasan yang panjang lebar dan rayuan gombal kepada ketua gugus, akhirnya ketua gugus mengijinkan. Di bawah ini foto dari kedua beliaunya yang saya kunjungi (kunjungan saya lakukan di hari yang sama yaitu 29 September 2020), dan memperoleh jadwal kunjungan seperti bisa dilihat disini
foto bersama bapak Sungadri
foto bersama bapak Nurdin

Alhamdulillah pikirku bahwa sosialisasi kedepan bakal lancar, tapi tak ada hal yang selalu lancar, dan benar saja tepat tanggal 5 Oktober 2020 setelah pelaksanan seminar daring saya bersama SRB provinsi lain, ada berita terjadi lonjakan kasus covid-19 yang luar biasa disini (kecamatan Tuban), bahkan ada seorang dokter meninggal dunia karenanya. ICU RS Umum ditutup, instansi-instansi diberlakukan shift kerja dan jadwal kunjungan saya mengalami pembatalan hingga 14 hari ke depan. Action plan yang sudah saya susun menjadi kacau parah. Saya mencoba melakukan pendekatan ke kepala sekolah SD-SD tersebut tetapi banyak yang tidak memberikan kepastian. Hancur sudah action plan saya, hancur, gagal parah. 

Kacaunya action plan saya itu, saya sampaikan pada saat coaching di hari kedua, disana saya mendapatkan saran yang luar biasa dari bu Atiko (DRB Jatim), beliau menyampaikan jika ingin mendekati suatu instansi, dekati pimpinan di atasnya, lakukan lobbying disana, sampaikan dengan baik program dan manfaatnya, jika Dinas Pendidikan bisa diajak kerjasama, maka Dinas Pendidikan akan memerintahkan kepala sekolah, kemudian kepala sekolah akan memerintahkan guru-gurunya dan semuanya akan mengikuti kegiatan tersebut. Wejangan bu Atiko tersebut mengganggu pikiran saya hingga hari berikutnya, dalam hati saya muncul pertanyaan, “apakah saya mampu menembus Dinas?”. Kemudian saya teringat Oprah Winfrey pernah bilang, “You get in life what you have the courage to ask for” (“Dalam hidup kamu mendapatkan apa yang berani kamu minta”). Keberanian kita untuk mengungkapkan apa yang kita mau dan apa yang kita anggap penting, itu yang akan kita dapatkan dalam hidup. Hal tersebut mematik keberanian saya untuk melangkah ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban dengan segala persiapan saya. 
bapak Ismail, S.Pd, M.Pd (Kabid SD) sedang membaca action plan

Pada hari Kamis, 15 Oktober 2020 pukul 09.00 WIB saya memberanikan diri untuk menemui bapak Ismail, S.Pd, M.Pd (Kepala Bidang SD di Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban) guna menyampaikan apa yang saya inginkan, yaitu menyuarakan bagaimana melakukan pembelajaran dimasa pandemi ini dengan memanfaatkan Portal Rumah Belajar. Alhamdulillah setelah beliau mengkaji dan berpikir beberapa saat, beliau mengiyakan dan mempersilahkan saya melakukan hal tersebut, dan yang membuat saya kaget adalah beliau menyampaikan bahwa saat ini beliau sedang mencari anggota tambahan Tim Instruktur Kabupaten Dinas Pendidikan untuk menyampaikan best practice pembelajaran guna pembinaan gugus SD se-Kabupaten Tuban, dan saya ditawari masuk didalamnya. Kesempatan tidak datang dua kali, dengan sangat yakin saya langsung terima tawaran beliau. Ini yang saya sebutkan bahwa action plan saya yang kacau parah dikarenakan lonjakan kasus covid-19 berbuah berkah karena saya bisa masuk ke dalam tim Instruktur Kabupaten Dinas Pendidikan bersama 7 guru hebat lainnya. 
foto bersama bapak Ismail, S.Pd, M.Pd (Kabid SD Dinas Pendidikan Tuban)

Foto bersama Tim Narasumber Dinas Pendidikan dan Kabid SD Disdik Tuban

Program pembinaan Dinas ini akan dilakukan setiap hari Sabtu dan Rabu, diikuti oleh 85 gugus (gugus SD seluruh kabupaten Tuban), setiap gugus beranggotakan 5-10 SD, dan setiap SD terdiri dari 8 hingga 30 guru lebih tergantung besar kecilnya sekolah tersebut. Ini sangat luar biasa bagi saya, yang semula saya hanya bisa menjadwalkan sosialisasi ke 11 SD di kecamatan Tuban dan beberapa SD di kecamatan Senori, ternyata disini saya difasilitasi untuk sosialisasi ke seluruh SD di Kabupaten Tuban. Saya mendapat jadwal harus menjadi narasumber hari Sabtu, 17 Oktober 2020 dan Sabtu, 14 November 2020 mulai pukul 08.00 – 12.00 WIB, tentunya yang akan saya sampaikan adalah best practice menggunakan portal Rumah Belajar. Dan program ini berkelanjutan, setelahnya akan disusun jadwal kembali. Untuk surat penugasan saya sebagai narasumber bisa dilihat disini
tim operator dan ruangan yang akan dipakai zoom meeting

Saya sangat bersyukur dengan menjadi peserta level 4 ini, keberanian dan kemampuan saya diasah sehingga saya bisa menjadi tim Instruktur Kabupaten Dinas Pendidikan saat ini. Ini menjadi berkah yang luar biasa bagi saya, bahkan saya tak pernah bermimpi bisa meraih hal ini secepat itu. Saya hanya bisa berucap syukur dan ini juga merupakan tantangan bagi saya untuk memantaskan diri bersanding dengan beliau-beliau yang hebat. 

Sekian berbagi pengalaman yang bisa saya sampaikan kali ini. Jadi bagi sahabat semua yang merasa bahwa rencananya kacau, janganlah menyerah, beranikan untuk bicara dan bertindak. Jangan merasa kalah, jangan merasa lemah. Bangkitlah! insha Allah apa yang kamu inginkan akan menghasilkan sesuatu. Jika anda tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan, setidaknya kamu akan mendapatkan hal yang luar biasa lainnya. Jadi mari berani bicara, berani bertindak dan pantang menyerah. Salam sukses. 

Follow Medsos Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia lainnya di 

Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia! 
#RumahBelajar 
#PembaTIK 
#PembelajaranBerbasisTIK 
#DutaRumahBelajar2020

1 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Quotes Comments Pictures

About Me

Foto saya
Guntur Saleksa, bekerja di SDN Kebonsari I Tuban (paginya) RBS (sorenya) dan bimbel Ganesha Operation (Malamnya). Orang yang cinta Indonesia.. pengen berkarya dan pengen membantu sesama.. karena guntur juga butuh semua.. salam berbagi...
Quotes Comments Pictures

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP