HOME Rumah Belajar TV Edukasi Suara Edukasi Radio Edukasi M-Edukasi Pena Belajar My Youtube Channel
SELAMAT DATANG DI GUNTUR SALEKSA BLOG, YUK BERBAGI KEBAIKAN BERSAMA
Semua password untuk link download adalah : gunturberbagi
JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR YACH

Rabu, 30 Maret 2011

KENA TILANG GARA-GARA LAMPU UTAMA, KENAPA NGGAK TILANG AJA PABRIKNYA


Gara-gara peraturan mbulet saya kena tilang..
Ceritanya begini ni, pagi itu pas mau berangkat kerja, tiba-tiba priiittt….. eh dihadang polisi pagi itu, saya sih tidak was-was karena emang STNK & SIM saya bawa, spion lengkap, sepeda juga nggak neko-neko (aneh-aneh) tapi ternyata eh kena tilang gara-gara lampu utama lupa saya nyalakan, atau bisa dikatakan tidak sengaja mematikan (mungkin dibuat mainan adik saya waktu pagi atau karena yang lain)
Gara-gara kena tilang uang 100 ribu melayang deh, uang jajan amblas..



Siapa yang akan kita salahkan dalam hal tilang ini…

Pemerintah yang membuat aturan nyalakan lampu utama siang hari??
Apakah polisi yang menilang saya??
Saya yang tak sengaja mematikan lampu utama??
Atau perusahaan sepeda motor yang memberi tombol switch on-off buat lampu utama??
Wah di jalan aku uring-uringan sendiri..
Buat pembuat aturan tolong kalau buat aturan yach diberantas dari atas dulu, nanti baru ke bawah, jangan dari bawah dulu baru ke atas (yang akhirnya nggak ke atas-atas).mandi aja dibersihkan dari atas dulu baru bawah, kalau dari bawah dulu baru ke atas yach yang bawah kotor lagi kena imbas dari atas.
Memberantas miras eh warung-warung kecil dirasia, kenapa gak PABRIKNYA Langsung aja???otomatis warung gak dapat pasokan akan berhenti sendiri.
Kalau alasannya tidak bisa mengetahui tempatnya, wah itu jadi tanda tanya yang besar buat saya pribadi, kenapa tidak? lha reporter TV aja, seperti tim reportase atau yang sejenis itu bisa mengetahui tempat-tempat sumber utama kejahatan bahkan sampai bisa mewawancarai pelakunya, kenapa polisi tidak bisa, saya yakin pasti bisa dan pasti mampu.
Menilang pengendara sepeda motor yang lupa menyalakan lampu utama, kenapa gak PABRIK SEPEDA MOTOR langsung aja yang di operasi dan diwajibkan agar tidak memasang switch on-off untuk lampu utama, alhasil jika Pabrik Perakitan Sepeda Motor tidak memasang switch on-off maka tidak akan ada yang kena tilang akibat tidak menyalakan lampu utama…
Yahh buat pak polisi tetap semangat ya… tapi tolong kalau kesalahan kecil (lupa menyalakan lampu) mbok yao di tolelir, jangan langsung ditilang tapi cukup diperingatkan. peace pak polisi…
Gara-gara ketilang, sekarang switch on-off lampu utama sepeda motor saya lem dan saya lakban biar nggak mati-mati lagi.hehehehe…

Salam aneh. Hohohohoho….
Baca Selengkapnya...

Read more...

Selasa, 29 Maret 2011

PNS vs GTT = 3 juta vs 80 ribu

Kalau kita melihat instansi-instansi pemerintah saat ini pasti dimana-mana akan kita temui yang namanya “sukwan” atau tenaga bantu. Bahkan istilah tenaga bantu saat ini saya rasa kurang tepat di pakai, karena dalam kenyataannya sukwan menjadi tangan dan kaki bahkan kadang menjadi pemikir dalam suatu instansi.

Mari kita lihat kenyataan mundur beberapa waktu lalu, saat tenaga sukwan di suatu daerah mogok kerja, tak dapat dipungkiri aktivitas pelayanan publik pada instansi pemerintah mandeg total (berhenti) atau tidak ada aktivitas. Walau demikian sukwan masih di belakangkan dalam kesejahteraannya. Kita ambil contoh lagi aja GTT (Guru Tidak Tetap), tugas dari GTT dan Guru PNS adalah sama (sama-sama ngajar, sama-sama buat administrasi pembelajaran, dll) bahkan tugas GTT kadang ditambahi beban pekerjaan yang lain, katakanlah pekerjaan pelaporan BOS, Administrasi kantor, perpus, kantin, ekstrakurikuler, dll. Kalau kita lihat kenyataan maka pekerjaan GTT adalah 2 kali lipat pekerjaan Guru PNS, akan tetapi Gaji mereka (Sukwan) adalah sepersepuluh gaji PNS atau bahkan seperduapuluh.


Keberadaan GTT di tuban jawa timur, dengan adanya aturan penggunaan dana BOS yang Cuma memperbolehkan 20% dari penerimaan Dana BOS untuk belanja pegawai menyebabkan GTT kelimpungan alias megap-megap. Bayangkan saja saya ambil 1 contoh di SDN di Kec. Tuban dari penerimaan BOS dana untuk belanja pegawai adalah kurang dari 1 juta perbulan, setelah dikurangi berbagai kegiatan PNS seperti pembinaan guru PNS (anehnya yang sering mengerjakan administrasi kantor adalah Sukwan, tapi kalau ada Workshop yang diikutkan adalah PNS), Uang lembur PNS, Nara sumber maka dana tersebut tinggal kurang dari 400 ribu. Akhirnya dibayarkan kepada 4 guru sukwan dan 1 PTT yang masing-masing hanya dapat 80 ribu..
PNS Rp. 3.000.000,- vs GTT Rp. 80.000,- (kerjanya hampir sama bahkan kadang Sukwan lebih banyak, tapi gajinya hanya 1 banding 37) ironis bukan.
Yach semoga ini bisa dibuat kajian bagi pejabat diatas dalam memberi kebijakan. Saya yang termasuk salah satu sukwan berharap kita semua tetap semangat…

Salam aneh… hohohohoho….

Baca Selengkapnya...

Read more...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Quotes Comments Pictures

About Me

Foto saya
Guntur Saleksa, bekerja di SDN Kebonsari I Tuban (paginya) RBS (sorenya) dan bimbel Ganesha Operation (Malamnya). Orang yang cinta Indonesia.. pengen berkarya dan pengen membantu sesama.. karena guntur juga butuh semua.. salam berbagi...
Quotes Comments Pictures

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP